Kamis | 20 Juni 2024 15:45:43 WIB
POLITIK
Gemuruh NasDem Hadiri Focus Group Discussion di DPR-RI
RAKYATNASIONAL.COM,- Gemuruh NasDem Hadiri Focus Group Discussion di DPR-RI
Bertempat di Ruang Rapat BAKN Gedung Nusantara I DPR-RI, pada Kamis, 20 Juni 2024 mulai pukul 13.00 WIB sampai Selesai, jajaran DPP, DPW dan DPD Gemuruh NasDem menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Fraksi Partai NasDem DPR-RI.
Tema yang diambil adalah "Tantangan dan Peluang Gen Z, ditengah Merambatnya Pertumbuhan Lapangan Pekerjaan Global".
Nurhadi, S.Pd. Anggota DPR-RI fraksi NasDem dalam sambutannya mengatakan bahwa Tantangan dan Peluang Gen Z harus dibarengi dengan peningkatan kualitas karyawan, dan pemerintah harus mendorong kwalitas SDM Indonesia, Karena jumlah lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan lulusan maka peluang usaha mandiri harus diperluas, agar Gen Z tidak mengandalkan mencari kerja, namun justru membuka lapangan pekerjaan, apalagi di era digital saat ini, kebijakan aturan berusaha harus dipermudah, harapnya.
Prof. Dr Ariawan Gunadi SH.MH tema " tantangan dan peluang ketenagakerjaan nasional dan internasional untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia", melihat bahwa pekerjaan Gen Z yang diminati oleh Industri adalah e-Commerce Specialist, UI Designer, Content Creator Software / Website Developer, Artificial Intelligence Specialist dan digital Marketing.
Untuk itu sebagai pengusaha kita perlu meningkatkan ketrampilan dan kompetensi karyawan melalui sertifikasi guna meningkatkan produktivitas, harapnya.
Dekan fakultas Hukum Universitas Ibnu Khaldun Ati Wasiska SH.MH Menyoroti Aspek sosiologi Hukum masalah ketenagakerjaan di Indonesia, melihat kurikulum Kampus Merdeka - Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperbanyak praktek serta sertifikasi kekhususan.
Selain itu, meningkatkan keterampilan digital dan soft skills menjadi kunci untuk bersaing di pasar kerja yang kompetitif. Perubahan teknologi dan digitalisasi, menurut Dr. Widiyati, memiliki dua sisi.
Di satu sisi, teknologi menggantikan banyak pekerjaan konvensional. Namun di sisi lain, menciptakan peluang baru di sektor teknologi informasi, digital marketing, dan e-commerce.
Riska Arif S.Sos DEPENAS Serikat Buruh Nasional Indonesia dalam paparannya dengan tema "Tantangan dan peluang GEN Z sebagai angkatan kerja baru" menyoroti, di mana Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, Mereka saat ini merupakan kelompok generasi terbesar di indonesia dengan 27,94% dari total populasi atau 74,923 juta jiwa dimana sebagian besar Gen Z berpenghasilan kurang dari 2, 5 juta perbulan dan mayoritas masih hidup bersama orang tuanya dan bergantung secara keuangan kepada keluarganya.
Gen Z penuh kreativitas dan produktivitas tinggi sehingga banyak yang sukses dalam usaha mandiri, bahkan tidak sedikit yang bekerja ke luar negeri, dengan skill bidang sesuai keahlian maupun ketrampilannya.
Dalam perspektif buruh, Gen Z tidak suka disebut Buruh dan lebih memilih sebutan pekerja untuk itulah kita semua harus berpartisipasi menyambut tahun Emas 2045. Harapannya.
Ir Mukroni ketua umum Kowarteg menegaskan bahwa warteg sebagai kuliner Indonesia, jumlahnya di Jakarta mencapai 50ribu Warteg.
Diakuinya saat pendemi Covid beberapa waktu lalu, jumlah warteg yang tutup mencapai 50%, namun saat ini bisnis Warteg sudah bangkit lagi, dengan berbagai merk, dan kondisinya juga bersih, harga bersahabat.
Dalam memberikan pelayanan era digital saat ini, Warteg dituntut untuk bisa ikut dalam teknologi sesuai perkembangan jaman, dan bisnis di warteg memiliki pangsa pasar tersendiri berbeda dengan restoran skala besar.
Untuk pengiriman Warteg sudah bekerjasama dengan transportasi online, bahkan penjualan warteg juga sudah bisa dipesan secara online, dan Koperasi Warteg juga terus membekali anggota sesuai perkembangan teknologi informasi digital saat ini, ungkapnya. (Pry Nrl)
Bertempat di Ruang Rapat BAKN Gedung Nusantara I DPR-RI, pada Kamis, 20 Juni 2024 mulai pukul 13.00 WIB sampai Selesai, jajaran DPP, DPW dan DPD Gemuruh NasDem menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Fraksi Partai NasDem DPR-RI.
Tema yang diambil adalah "Tantangan dan Peluang Gen Z, ditengah Merambatnya Pertumbuhan Lapangan Pekerjaan Global".
Nurhadi, S.Pd. Anggota DPR-RI fraksi NasDem dalam sambutannya mengatakan bahwa Tantangan dan Peluang Gen Z harus dibarengi dengan peningkatan kualitas karyawan, dan pemerintah harus mendorong kwalitas SDM Indonesia, Karena jumlah lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan lulusan maka peluang usaha mandiri harus diperluas, agar Gen Z tidak mengandalkan mencari kerja, namun justru membuka lapangan pekerjaan, apalagi di era digital saat ini, kebijakan aturan berusaha harus dipermudah, harapnya.
Prof. Dr Ariawan Gunadi SH.MH tema " tantangan dan peluang ketenagakerjaan nasional dan internasional untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia", melihat bahwa pekerjaan Gen Z yang diminati oleh Industri adalah e-Commerce Specialist, UI Designer, Content Creator Software / Website Developer, Artificial Intelligence Specialist dan digital Marketing.
Untuk itu sebagai pengusaha kita perlu meningkatkan ketrampilan dan kompetensi karyawan melalui sertifikasi guna meningkatkan produktivitas, harapnya.
Dekan fakultas Hukum Universitas Ibnu Khaldun Ati Wasiska SH.MH Menyoroti Aspek sosiologi Hukum masalah ketenagakerjaan di Indonesia, melihat kurikulum Kampus Merdeka - Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperbanyak praktek serta sertifikasi kekhususan.
Selain itu, meningkatkan keterampilan digital dan soft skills menjadi kunci untuk bersaing di pasar kerja yang kompetitif. Perubahan teknologi dan digitalisasi, menurut Dr. Widiyati, memiliki dua sisi.
Di satu sisi, teknologi menggantikan banyak pekerjaan konvensional. Namun di sisi lain, menciptakan peluang baru di sektor teknologi informasi, digital marketing, dan e-commerce.
Riska Arif S.Sos DEPENAS Serikat Buruh Nasional Indonesia dalam paparannya dengan tema "Tantangan dan peluang GEN Z sebagai angkatan kerja baru" menyoroti, di mana Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, Mereka saat ini merupakan kelompok generasi terbesar di indonesia dengan 27,94% dari total populasi atau 74,923 juta jiwa dimana sebagian besar Gen Z berpenghasilan kurang dari 2, 5 juta perbulan dan mayoritas masih hidup bersama orang tuanya dan bergantung secara keuangan kepada keluarganya.
Gen Z penuh kreativitas dan produktivitas tinggi sehingga banyak yang sukses dalam usaha mandiri, bahkan tidak sedikit yang bekerja ke luar negeri, dengan skill bidang sesuai keahlian maupun ketrampilannya.
Dalam perspektif buruh, Gen Z tidak suka disebut Buruh dan lebih memilih sebutan pekerja untuk itulah kita semua harus berpartisipasi menyambut tahun Emas 2045. Harapannya.
Ir Mukroni ketua umum Kowarteg menegaskan bahwa warteg sebagai kuliner Indonesia, jumlahnya di Jakarta mencapai 50ribu Warteg.
Diakuinya saat pendemi Covid beberapa waktu lalu, jumlah warteg yang tutup mencapai 50%, namun saat ini bisnis Warteg sudah bangkit lagi, dengan berbagai merk, dan kondisinya juga bersih, harga bersahabat.
Dalam memberikan pelayanan era digital saat ini, Warteg dituntut untuk bisa ikut dalam teknologi sesuai perkembangan jaman, dan bisnis di warteg memiliki pangsa pasar tersendiri berbeda dengan restoran skala besar.
Untuk pengiriman Warteg sudah bekerjasama dengan transportasi online, bahkan penjualan warteg juga sudah bisa dipesan secara online, dan Koperasi Warteg juga terus membekali anggota sesuai perkembangan teknologi informasi digital saat ini, ungkapnya. (Pry Nrl)