RAKYATNASIONAL.COM
FOLLOW BNC Like Like Like Like
Sabtu | 23 Januari 2021 20:44:46 WIB

NASIONAL

LAYAKKAH TINDAKAN KAPAL BAKAMLA PADA SAAT MENGUSIR KAPAL SURVEI CHINA "XIANG YANG HONG 03" DI SELAT

REDAKSI - RAKYATNASIONAL.COM
LAYAKKAH TINDAKAN KAPAL BAKAMLA PADA SAAT MENGUSIR KAPAL SURVEI CHINA
RAKYATNASIONAL.COM,- LAYAKKAH TINDAKAN KAPAL BAKAMLA PADA SAAT MENGUSIR KAPAL SURVEI CHINA "XIANG YANG HONG 03" DI SELAT SUNDA

"LAYAKKAH TINDAKAN KAPAL BAKAMLA PADA SAAT MENGUSIR KAPAL SURVEI CHINA "XIANG YANG HONG 03" DI SELAT SUNDA PADA HARI RABU (13 JANUARI 2021 ) DISEBUT SEBAGAI TINDAKAN AROGANSI ALA COWBOY?"

Oleh Arief Meidyanto
Pada tanggal 16 Januari 2021 saya baca suatu tulisan yang diunggah di media Kambanews.com oleh seorang Pengamat Maritim dan Intelijen dengan judul Arogansi Ala Cowboy Bakamla, Salah Siapa ?

Tajuk Opini yang ditulis oleh Laksda (Purn) TNI Soleman B Ponto SH, MH di kabanews.com tersebut menimbulkan rasa ingin tahu mengapa tindakan Bakamla atas pengusiran kapal survei/ Research Vessel Xiang Yang Hong 03 berbendera China yang sedang berlayar di Selat Sunda pada hari Rabu (13/1) malam itu merupakan tindakan Arogansi Bakamla ala Cowboy ?

Sebelum melanjutkan penulisan tanggapan atas, saya ingin menyampaikan bahwa maksud penulisan ini adalah untuk memberikan informasi yang berimbang atas peristiwa tersebut dari sisi Ships Behaviour Analysis, terhadap kapal Xiang Yang Hong 3. Sehingga nantinya akan dapat kita nilai apakah MV Xiang Yang Hong 03 selama beraktifitas di perairan Indodesia layak untuk dihormati? atau sebaliknya ?
Setelah membaca tulisan Arogansi ala Cowboy, salah Siapa ? akan muncul berberapa pertanyaan diantaranya sebagai berikut ;
1. Dimana posisi Kapal Survei Vessel Xiang Yang Hong 03 berbendera China saat diusir oleh kapal Bakamla?

2. Bagaimana perilaku Kapal Xiang Yang Hong 03 selama Lintas laut (Linla) di wilayah perairan Indonesia?
"Badan Keamanan Laut (Bakamla) melaporkan telah berhasil mencegat kapal survei milik China di perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1) malam.

Pencegatan ini bermula saat Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla melaporkan keberadaan kapal mencurigakan yang sedang berlayar di wilayah Selat Sunda. Kapal yang terdeteksi itu adalah kapal survei/research vessel Xiang Yang Hong 03 berbendera China, melaju dengan kecepatan 10,9 Knots dan tengah menuju ke Barat Laut. Dalam rilisnya, Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita menyebutkan berdasarkan pantauan Bakamla, kapal tersebut mematikan automatic identification system (AIS) sebanyak tiga kali."
( Sumber berita dari http://kambanews.com/2021/01/16/arogansi-ala-cowboy-bakamla-salah-siapa/)
Berdasarkan artikel berita tersebut diatas saya menghubungi kawan kawan di PT Gemilang Ananta ( grup PSN) dan menggunakan aplikasi NES (Neptune Enterprise System) yang masih dalam tahap pengembangan untuk mencari data awal Kapal Xiang Yang hong 03 dengan hasil sebagai berikut ;
"Nama Kapal ; Xiang Yang 03, Bendera China (People Republic Of), nomor MMSI: 413701510 , Nomor IMO : 9779680, Call sign: BVKK8, Draught : 6 meter, Length 34 m dan Kapal tersebut mencatatkan Destination nya ke LK CMB"
Setelah mendapatkan data awal selanjutnya dicari History Track Kapal Xiang Yang Hong 03 sebagai berikut ;

1. Kapal terdeteksi mematikan AIS pada tanggal 9 Januari 2021 pk 20:32:38 di perairan Laut Natuna , kemudaian menyalakan AISnya lagi pada tanggal 11 Januari 2021 pk 07:34:52 pada posisi sekitar sebelah barat Pontianak.
2. Kapal terdeteksi lagi mematikan AIS pada tanggal 11 januari 2011 pk.18:22:30 di sekitar Selat Karimata , kemudian menyalakan AIS nya lagi pada tanggal 12 Januari 2021 pk 06.53.06.

3. Kapal terdeteksi lagi mematikan AIS pada tanggal 13 januari 2011 pk.03.55 sebelum memasuki Selat Sunda , kemudian menyalakan AIS nya lagi pada tanggal 13 Januari 2021 pk 11.51 setelah melewati Selat Sunda.
Dari hasil analisa History Track Kapal Xiang Yang Hong 03 diperoleh fakta sebagai berikut ;
1. Selama berada di Indoneia ,kapal Xiang Yang Hong 03 melaksakan Lintas ALKI khususnya ALKI 1, Kapal tersebut tidak pernah singgah di Port Indonesia.

2. Kapal Xiang Yang Hong 03 selama Lintas ALKI telah mematikan AISnya pada 3 periode , dari ketiganya dimatikan pada wilayah yang rawan kecelakaan laut karena berada di perairan yang lebih padat lalu lintas pelayarannya terutama di Selat Karimata dan Selat Sunda. (Lihat Gambar 1)
Selanjutnya mari kita fokus pada periode ke 3 dimana Kapal Xiang Yang Hong 03 mematikan AISnya di Selat Sunda.

Di selat sunda Kapal tersebut terdeteksi terakhir mengirimkan data AIS pada tanggal 13 Januari 2021 pukul 03:55:55 di koordinat 106 10 54" E , 5 23 48" S dengan kecepatan 10 knot, setelah itu kapal mematikan AIS dan baru menyalakan AISnya kembali pada tanggal 13 Januari 2021 pukul 11:51:21 di koordinat 105 10 30" E , 6 15 54" S. Kapal mematikan AIS ± 8 jam. (Lihat Gambar 2) Mengapa mematikan AIS di Selat Sunda merupakan tindakan yang membahayakan keselamatan pelayaran?

Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia . Lebarnya sekitar 30 km/ 16,2 nm ( Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Sunda), Namun karena ditengah tengah alur pelayaran ada satu Pulau Sangiang, sehingga lebar yang dapat dilalui untuk pelayaran secara aman kurang lebih tinggal 3 nm. Selat ini juga merupakan jalur penyeberangan kapal penumpang dan Roro yang sangat padat dari dan ke Pelabuhan Merak ke Bakahuni.

Contoh kecelakaan di laut yang terjadi di selat Sunda akibat salah satunya AIS kapal dimatikan adalah kapal berbendera Kamboja MV Qihang yang menabrak KMP Marisa Nusantara pada tanggal 3 Mei 2014 pk 02.30, akibat kejadian tersebut lambung kanan KMP Marisa rusak parah pada lambung kanannya dan 24 unit kendaraan didalamnya rusak, MV Qihang setelah menabrak KMP Marisa Nusantara kemudian melarikan diri.

Hasil analisa Puskodal Bakorkamla atas History track kapal MV Qihang sebagai berikut; Sebelum masuk Selat Sunda pada Pk 00.21 AIS off, Tabrakan terjadi pk 02.30 ( Informasi dari Nakhoda KMP Marisa Nusantara ), kemudian AIS MV Qihang dihidupkan Kembali pk 13.16.(Lihat Gambar 3).

Sehingga tidak diragukan lagi bahwa tindakan MV Xiang Yang 03 mematikan AIS selama Linla ALKI khususnya di Selat Sunda merupakan suatu tindakan yang sangat berbahaya dan mengancam Keselamatan Pelayaran.

Bila ada kapal asing yg tidak menyalakan AIS yang berwenang untuk menindak sesuai Tokyo MOU hanyalah PSC (Port State Control) , di Indonesia yang menjadi PSC adalah KPLP, bukan Bakamla.
(http://kambanews.com/2021/01/16/arogansi-ala-cowboy-bakamla-salah-siapa/)
Menurut artikel diatas yang menjadi PSC di Indonesia adalah KPLP dan yang yang berwenang mengambil tindakan administratif bila terjadi pelanggaran Permen Perhubungan no 7 tahun 2019 , khususnya pasal 10 untuk kapal asing mematikan AIS hanya KPLP.

Namun hasil Analisa History track MV Xiang Yang Hong 03 bahwa kapal tersebut tidak pernah singgah di salah satu Port/ Pelabuhan di Indonesia. Sehingga sangat wajar bila ada kapal dari institusi yang mempunyai kewenangan di Laut selain KPLP yang ikut bertindak untuk mengingatkan kapal Asing yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia, karena faktanya memang telah membahayakan keselamatan pelayaran.
Kesimpulannya tindakan Bakamla dalam "mengusir" Kapal survei China Xiang yang Hong 03 tersebut layak disebut bukan merupakan suatu Tindakan Arogansi ala Cowboy. Terlebih menurut Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita yang dimuat dalam DetikNews Tanggal 14 Januari 2021 menyatakan bahwa Bakamla membayangi kapal survei China di Selat Sunda untuk memastikan keselamatan kapal tersebut.

Tindakan Bakamla ini sesuai dengan tugasnya yang tercantum pada Pasal 2 Perpres no 178 tahun 2014 tentang Bakamla, yang menyatakan bahwa "Bakamla mempunyai tugas melakukan Patroli Keamanan dan Keselamatan di wilayah perairan Indoesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia".
News Update